Sejarah

 SEJARAH AMGPM

MASA AWAL

  1. Sesudah Perang Dunia pertama, pada berbagai tempat di jemaat Kota Ambon, Pulau Ambon, Lease dan Seram Selatan, telah didirikan Perkumpulan Pemuda Masehi
  2. Tahun 1925 dengan dipelopori oleh Pendeta E.A.A de Vrede, di Kota Ambon didirikan Perkumpulan Pemuda Kristen yang diberi nama De Dageraad (Fajar) yang dikhususkan untuk pemuda-pemudi Kristen yang berbahasa Belanda.
  3. Konferensi Guru-Guru 28-29 Oktober 1930 yang berlangsung di Tepa-Babar, juga memutuskan untuk mendirikan perkumpulan Pemuda Masehi.
  4. Tahun 1932 munculah gagasan yang mendorong Perkumpulan-Perkumpulan Pemuda Masehi  di jemaat-jemaat supaya semuanya  berada dalam suatu persekutuan  dengan memiliki seorang sekretaris. 
  5. Pada tanggal 27 Maret 1933, adalah hari dimana dibicarakan secara khusus perkumpulan-perkumpulan Pemuda Masehi. Tanggal ini dikemudian hari ditentukan sebagai hari jadi AMGPM.
  6. Di Tanimbar upaya mempersatukan perkumpulan pemuda di jemaat-jemaat, berlangsung pada bulan November 1937. Catatan menarik dari kegiatan pada waktu itu adalah, Pidato Ketua yang mengutip ayat Alkitab Perjanjian Lama, yakni Amsal Sulaiman 20:29aMahkota orang muda itulah kuatnyadan Alchatib 12:1a “Ingatlah Chalikmu pada masa mudamu“. Yang terakhir inilah yang kemudian menjadi Motto pertama dalam organisasi Perkumpulan Pemuda Masehi Maluku.
  7. Tanggal  12 – 17 Mei 1938 disahkan Peraturan Umum Persatuan Pemuda Masehi Maluku  dalam Persidangan Synode. 
  8. Penggabungan seluruh perkumpulan pemuda tahun 1940 dengan suatu Peraturan Umum Persatuan Pemuda Masehi, sekaligus menjadi Anggaran Dasar Anggaran Rumah Tangga Persatuan Pemuda Masehi Maluku, disingkat PPMM.

Persatuan Pemuda Masehi Maluku (PPMM

Secara resmi bentuk organisasi PPMM mulai terbentuk pada tahun 1940, dan yang ditunjuk selaku ketuanya adalah Pdt.W.H.Tutuarima yang kemudian dalam musyawarah pertama diatur suatu Badan Pengurus lengkap sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar saat itu, yang terdiri dari Ketua dan Penyurat yakni Pdt. W.H.Tutuarima dan Pdt.S.Marantika,  Bendahara Pdt.Poot; sedangkan anggota-anggotanya Sdr. Soplantila dari Erie, Nn. Patty dari Allang, Nn. Jozeph dan dua orang Penghentar Jemaat.

Perjalanan PPMM di tahun 1940, diperhadapkan dengan berbagai situasi ketika Pdt.W.H. Tutuarima dipindahkan ke Depok dan Pdt Marantika di pindahkan ke Amahai. Sidang Sinode GPM tahun 1945 di Saparua, Pdt. S. Marantika diminta untuk memimpin PPMM sebagai Ketua dan J.Ch Gasperzs untuk Penjurat

Pada masa PPMM, ada beberapa hal yang dilakukan :

  • Penerbitan Majalah “ADIK KAKAK”  pada September 1946
  • Tersedianya Gedung PPMM di Batu Gantung Ambon
  • Vandel : berbentuk buah palah yang mekar,
  • Nyanyian Pengenal; yang khusus dinyanyikan pada setiap permulaan sesuatu upacara, diambil dari nyanyian Dua Sahabat Lama No . 141 : 1,2,3. nanyian ini digunakan sementara, sambil menunggu terciptanya suatu nyanyian PPMM yang lain.
  • Kegiatan Kerohanian, yang mengarah pada kebersihan bathin (berantas mabuk-mabukan, perzinahan serta penyebutan nama Tuhan dengan sia-sia dsb)